Powered By Blogger

Rabu, 29 Juni 2011

UKT TAEKWONDO MAHAMERU

Mari kita UKT bersama TAEKWONDO MAHAMERU yang di selenggarakan dojang solo baru,tempatnya di daerah langgeng harjo sukoharjo jateng.

Jumat, 24 Juni 2011

TAEKWONDO MAHAMERU

doakan teman kita yang ikut popda provinsi cabang TAEKWONDO,semoga mereka menang!!

Jumat, 04 Februari 2011

Mempopulerkan kejuaraan TAEKWONDO

Kejuaraan badminton, sepakbola, dan tinju menjadi rating tertinggi dalam pilihan masyarakat. Entah itu bertaraf nasional, ataupun internasional, ribuan pasang mata selalu tertarik untuk menontonnya. Lalu bagaimana dengan kejuaraan Taekwondo?Apakah kejuaraan ini kalah menarik dan popular di masyarakat? Tentu tidak. Kejuaraan Taekwondo hanya kalah dalam hal publikasi ke masyarakat. Tentunya publikasi lewat media televisi. Bayangkan, hampir tidak pernah kejuaraan Taekwondo disiarkan secara live di... 

Pelindung gigi (mouthguard) merupakan “mainan baru” bagi atlet Taekwondo. Pelindung yang satu ini, wajib dipakai di setiap pertandingan atau kejuaraan Taekwondo tingkat internasional. Di kejuaraan daerah (kejurda) masih belum diwajibkan. Agak canggung memang jika tidak terbiasa menggunakannya.

Dalam pertandingan apapun yang dipimpin oleh wasit ataupun referee, kadang kita jumpai kesalahan teknis pada pengambilan keputusannya. Entah itu di pertandingan sepakbola, bulutangkis, kejuaraan Karate, Judo, Tinju, Gulat, Taekwondo, dll. Sering juga kita melihat ekspresi kemarahan di pihak yang dir... 

Persyaratan Teknis Kejuaraan Taekwondo akan saya uraikan secara singkat, adapun teknis yang dijelaskan di bawah ini bersifat umum, dan bisa saja disesuaikan, tergantung technical meeting yang diadakan dalam setiap kejuaraan.1. Competition AreaCompetition Area berukuran 8 m x 8 m dengan permukaan rat... 





Persyaratan kejuaraan taekwondo


Persyaratan Teknis Kejuaraan Taekwondo Terbaru 2009



Persyaratan Teknis Kejuaraan Taekwondo akan saya uraikan secara singkat, adapun teknis yang dijelaskan di bawah ini bersifat umum, dan bisa saja disesuaikan, tergantung technical meeting yang diadakan dalam setiap kejuaraan.

1. Competition Area
Competition Area berukuran 8 m x 8 m dengan permukaan rata dan beralaskan matras yang elastic.

2. Seragam dan Perlengkapan Pelindung
- Sebelum memasuki Contest Area, kontestan harus memakai trunk/body protector (pelindung badan), head protector (pelindung kepala), groin guard (pelindung kemaluan), forearm guard (pelindung lengan), shin guards (pelindung tulang kering), gloves (sarung tangan) dan mouthpiece (pelindung mulut).

- Pelindung kemaluan, lengan, dan tulang kering harus dikenakan di dalam dobok (seragam latihan). Kontestan harus membawa seluruh perlengkapan pelindung masing-masing untuk keperluan sendiri. Pemakaian benda apapun di atas kepala selain dari pelindung kepala, tidak diperbolehkan, kecuali jilbab yang harus dikenakan di dalam head protector dan tidak berpotensi membahayakan atau mengganggu lawan.

3. Teknik dan Area Sasaran yang Diperbolehkan
a. Teknik yang diperbolehkan (Permitted Techniques):
- Teknik Tangan: memukul dengna kepalan tinju yang erat.

- Teknik Kaki: menendang bagian bawah di bawah tulang mata kaki.

b. Area sasaran yang diperbolehkan (Permitted Area)
- Badan: serangan menggunakan teknik tangan dan kaki di daerah badan yang dilindungi body protector (pelindung badan/hugo) diperbolehkan dan tidak diperbolehkan menyerang daerah sepanjang tulang belakang.

- Muka: seluruh bagian di atas tulang selangka (collar bone) dan hanya boleh menggunakan teknik kaki.

4. Point yang Sah
a. Area sasaran yang mendapat point (Legal Scoring Area)
- Badan: area yang diwarnai biru atau merah pada body protector.

- Muka: seluruh bagian di atas tulang selangka (collar bone) termasuk telinga dan bagian belakang kepala.

b. Kategori Poin

- Satu poin untuk serangan ke “permitted area badan”.

- Dua poin untuk serangan tendangan berputar yang sah ke “permitted area badan”.

- Tiga poin untuk serangan tendangan ke “permitted area muka”.


5. Pelanggaran dan Penalti
a. Penalti atas suatu pelanggaran diberikan oleh Referee.

b. Ada 2 (dua) kategori penalti yaitu “Kyong-go” (peringatan) dan “Gam-jeom” (pemotongan).

c. Dua (2) “Kyong-go” dihitung sebagai penambahan 1 (satu) poin kepada kontestan lawan. Namun sisa “Kyong-go” yang ganjil tidak diperhitungkan dalam total nilai.

d. “Gam-jeom” dihitung penambahan 1 (satu) poin kepada kontestan lawan.

e. Jenis pelanggaran:
Kyong-go”:
- Keluar Boundary Line
-Menghindar dengan cara membelakangi lawan.
-Jatuh.
- Menghindari pertandingan.
-Mengcengkeram, memegang atau mendorong lawan.
-Menyerang bagian di bawah pinggang.
-Pura-pura cedera.
-Menyerang dengan kepala atau lutut.
-Memukul muka lawan dengan tangan.
- Berkata atau bertindak tidak pantas, baik oleh kontestan atau coach.
-Mengangkat lutut untuk menghindari atau memotong serangan lawan yang sah.

Gam-jeom”:
-Menyerang lawan setelah aba-aba “Kal-yeo”
- Menyerang lawan yang sudah jatuh.
- Membanting lawan hingga jatuh.
-Sengaja memukul muka lawan dengan tangan.
-Mengganggu jalannya pertandingan, baik oleh kontestan atau coach.
-Berkata atau bertindak sangat tidak pantas, baik oleh kontestan atau coach.

6.Sudden Death dan Penentuan Superioritas
Dalam ronde Sudden Death, pemenangnya adalah kontestan yang berhasil terlebih dahulu mendapatkan poin. Bila skor akhir seri (tanpa poin) setelah ronde keempat (ronde Sudden Death), pemenangnya diputuskan berdasarkan penentuan superioritas oleh seluruh Referee.

7. Keputusan Pemenang:
a. Menang dengan KO

b. Menang karena RSC (Referee Stop Contest)

c. Menang berdasarkan poin atau superioritas

d. Menang karena lawan mengundurkan diri (withdrawal)

e. Menang karena lawan terkena diskualifikasi (disqualification)

f. Menang karena lawan terkena hukuman Referee (Referee’s punitive declaration)


8. Knock Down
a. Bila bagian tubuh kontestan selain telapak kaki menyentuh lantai akibat terkena kekuatan serangan lawan (sah).

b. Bila kontestan terguncang/terhuyung dan menunjukkan ketidakmampuan untuk melanjutkan pertandingan.

c. Bila Referee menyimpulkan pertandingan tidak dapat dilanjutkan akibat kontestan terkena serangan yang telak (sah).


9. Prosedur Memberhentikan Sementara Pertandingan
Bila pertandingan harus dihentikan karena terdapat kontestan yang cedera, maka Referee melaksanakan prosedur sebagai:
a. Referee menghentikan pertandingan dengan, “Kal-yeo”, lalu “Kye-shi”.

b. Referee mempersilahkan kontestan yang cedera untuk mendapatkan pertolongan medis dalam waktu 1 (satu) menit.

c. Kontestan yang tidak dapat menunjukkan kesiapan untuk melanjutkan pertandingan setelah 1 (satu) menit, termasuk bila hanya cedera ringan dinyatakan kalah oleh referee.

d. Bila pertandingan tidak dapat dilanjutkan setelah satu menit kontestan yang mencederai dengan pelanggaran jenis “Gam-jeom”, dinyatakan kalah.

e. Bila kedua kontestan Knock Down dan tidak dapat melanjutkan pertandingan setelah 1 (satu) menit, maka pemenangnya ditentukan oleh skor terakhir sebelum terjadinya cedera.

f. Bila seorang kontestan tampak hilang kesadarannya akibat jatuh dalam kondisi yang membahayakan, maka Referee harus segera menghentikan pertandingan dan memanggil pertolongan medis. Bila hal tersebut disebabkan oleh suat pelanggaran berar (Gam-jeom) yang dilakukan oleh lawannya, maka lawannya tersebut dinyatakan kalah. Bila bukan karena suatu pelanggaran berat (ketegori Gam-jeom) maka pemenangnya ditentukan berdasarkan skor terakhir sebelum kejadian tersebut.


Kelas Yang Dipertandingkan dalam Kejuaraan Taekwondo Senior
KELOMPOK SENIOR(+17)

KELAS PRIA WANITA
FIN-54kg -47kg

FLY54kg -58kg 47kg -51kg

BANTAM58kg -62kg 51kg -55kg

FEATHER 62kg -67kg55kg -59kg

LIGHT67kg -72kg59kg -63kg

WELTER72kg -78kg63kg -67kg

MIDDLE78kg -84kg67kg ~ -72kg

HEAVY+84kg+72kg


KETENTUAN JUARA
1. Juara masing-masing kelas (putera & Puteri) akan mendapatkan medali emas, perak dan 2 (dua) medali perunggu.

2. Penentuan juara umum ditentukan berdasarkan jumlah medali emas terbanyak dan diurut jumlah medali perak dan perunggu.


Baca juga Penerapan aturan yang baru 2009

Download WTF Competition Rules Salam Taekwondoin

Selasa, 01 Februari 2011

Sejarah Taekwondo Indonesia


Taekwondo mulai berkembang di Indonesia pada tahun 70-an , dimulai aliran Taekwondo yang berafiliasi ke ITF ( International Taekwondo Federation ) yang pada waktu itu bermarkas besar di Toronto Kanada, aliran ini dipimpin dan dipelopori oleh Gen. Choi Hong Hi, kemudian berkembang juga aliran Taekwondo yang berafiliasi ke WTF ( The World Taekwondo Federation ) yang berpusat di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan dgn Presiden Dr. Un Yong Kim .

Pada waktu itu, di Indonesia kedua aliran ini yang masing - masing mempunyai organisasi ditingkat nasional yaitu Persatuan Taekwondo Indonesia ( PTI ) yg berafiliasi ke ITF dipimpin oleh Letjen. Leo Lopolisa dan Federasi Taekwondo Indonesia ( FTI ) yg berafiliasi ke WTF dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri .
Atas kesepakatan bersama dan melihat prospek perkembangan didunia olahraga International dan Nasional , maka Musyawarah Nasional Taekwondo pada Tanggal 28 maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi Taekwondo tersebut, menjadi organisasi baru yang disebut Taekwondo Indonesia dan dipimpin oleh Leo Lopolisa sebagai Ketua Umumnya, sedangkan struktur organisasi ditingkat nasionalnya disebut PBTI ( Pengurus Besar Taekwondo Indonesia ) dan berpusat di Jakarta. Munas Taekwondo Indonesia I pada Tanggal 17 - 18 September 1984 menetapkan Letjen. Sarwo Edhie Wibowo ( Alm. ) sebagai Ketua Umum Taekwondo Indonesia periode 1984 - 1988, maka era baru Taekwondo Indonesia yang bersatu dan kuat dimulai. Selanjutnya Taekwondo Indonesia sempat dipimpin oleh Soeweno, Harsudiyono Hartas, dan sekarang oleh Letjen ( Mar ) Suharto.
Kini Taekwondo Indonesia telah berkembang di seluruh propinsi di Indonesia dan diikuti aktif oleh lebih dari 200.000 anggota , angka ini belum termasuk yang tidak secara aktif berlatih. Taekwondo telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di arena PON. Beberapa atlet yang pernah berjaya membela negara di event International antara lain seperti : Budi Setiawan, Rahmi Kurnia, Siauw Lung, Yefi Triaji, Lamting , Yeni Latif, Dirk Richard, dan sebagainya. dimasa Thn 1986 s/d Thn. 1993 . Pada generasi berikutnya antara lain seperti Yuana Wangsa Putri yang mewakili Indonesia di even Olympic Games 2000, Sidney dan Ika Dian Fitria yang berhasil meraih medali emas Kejuaraan Dunia Yunior pada November 2000.